Tuesday, April 7, 2020

Pengertian, tujuan, dan manfaat perilaku kerja prestatif


Pengertian, tujuan, dan manfaat perilaku kerja prestatif

Image result for wirausaha
PERILAKU KERJA PRESTATIF
A. Pengertian Kerja Prestatif
Prestasi adalah hasil yang dicapai dari sesuatu yag telah dilakukan atau dikerjakan. Arti prestatif adalah berprestasi atau ukuranb keberhasilan. Jadi, kerja prestatif dapat diartikan sebagai kerja yang berprestasi.Presatasi yang baik biasanya dapat dicapai oleh seseorang yang menerapkan perilaku kerja prestatif, yaitu seseorang yang selalu ingi mencapai kemajuan bagi dirinya maupun lingkungannya melalui kerja keras.
Kerja keras (work hard) harus diwarnai oleh sikap yang baik dalam bekerja, seperti :

1. Bekerja dengan didasarkan pada kecerdasan dan imajinasi (work with head)
2. Bekerja dengan sepunuh hati (work with heart)
3. Bekerja dengan jujur (work with honest)
4. Bekerja dengan menghargai (work with honour)
5. Bekerja dengan rammah (work with hospitaly)

B. Tujuan Kerja Prestatif 
Tujuan dari kerja prestatif ialah untuk mendukung pencapaian tujuan utama usaha yang dibangun oleh seseorang atau organisasiperusahaan dalam menjalankan fungsinya susuai dengan visi (wawasan dan tujuan masa depan), misi (pelaksanaan tugas) dan tujuan strategisnya.

C. Manfaat perilaku kerja prestatif bagi para wirausahawan terhadap usahanya dan pembangunan bangsa sebagai berikut:
a. Meningkatkan kelancaran proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
b. Meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahann usaha.
c. Meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan efisien di dalam mengelola usahanya.
d. Meningkatkan prestasi kerja lebih kreatif, inovatif, dan fleksibel.
e. Meningkatkan prestasi kerja secara maksimal dalam usahanya.
f. Meningkatkan kerja keras dan menemukan pemecahan masalah usahanya.
g. Meningkatkan kerja dengan penuh perhatian dan bertanggung jawab.
h. Mendorong untuk mencapai keberhasilan di dalam usahanya.
i. Meningkatkan produktivitas dalam organisasi perusahaan.
j. Meningkatkan komitmen tinggi terhadap pekerjaanya.

D. Prinsip Kerja Prestatif 
Secara umum, yang dimaksud dengan prinsip kerja prestatif adalah bagaimana seseorang menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan memotivasi dirinya untuk mencapai hasil kerja yang sebaik –baiknya.

E. Cara Mencapai Kerja Prestatif 
Untuk mencapai kerja prestatif tersebut, seseorang harus :
1. Mempunyai kekuatan untuk menciptakan kegiatan
2. Mempunyai Pemahaman tujuan pekerjaan
3. Mmepunyai kemampuan/keterampilan untukn mengemban tugas
4. Mempunyai motivasi diri untuk bekerja dengan baik
5. Mempunyai intergritas dan loyalitas
6. Mempunyai ketahanan diri terhadap tekanan psikologis dari beban tiap pekerjaan
7. Mempunyai sikap mudah bekerja sama dengan orang lain 8. Mempunyai rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian

6. Perilaku kerja prestatif ( selalu ingin maju ) meliputi;
a. Kerja keras
b. kerja mawas>< emosional
c. kerja cerdas
d. kerja tuntas
e. kerja ikhlas


PERILAKU KERJA PRESTATIF
Jenis dan perilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai keberhasilan di dalam mengelola usahanya atau bisnisnya antara lain meliputi hal-hal berikut ini:
1. Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus. Contoh: Seorang buruh tani yang bekerja dengan upah yang pas-pasan, namun tetap bekerja dengan baik melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata-mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarga.
2. Kerja Mawas Terhadap Emosional
Kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Seorang pemilik perusahaan, di rumah mempunyai masalah dengan keluarganya. Di perusahaannya, ada pegawainya yang melakukan kesalahan. Maka sebagai pemimpin atau pemilik usaha harus dapat membedakan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan. Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.
3. Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bahwa di dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Perilaku/sikap cerdas dalam melakukan pekerjaannya menggunakan teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, memakai atau menggunakan bahasa global, pandai berkomunikasi dan pandai pula mengelola informasi.
4. Kerja Keras
Kerja keras adalah dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Mereka dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. Dalam bekerja mereka penuh semangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan maksimal.
5. Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan mak

Ciri-ciri seorang wirausahawan menurut Geoffrey g. Meredith yaitu : 
1. Percaya diri adalah situ paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam memulai, melakukan, dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang di hadapi. Memiliki nilau keyakinan, optimisme, individualisme dan ketidak ketergantungan.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil. Wirausahawan adalah yang selalu mengutamakan tugas dan hasil. Slalu mengutamakan prestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekat kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energit, serta beriniaiatif. Slalu mendahulukan hasil kerja atau prestasi, tidak malu atau tidak gengsi melakukan pekerjaan. Saat berprestasi tuadak pernah puas dengan hasil, sehingga usahanya semakin maju dan berkembang.
3. Berani mengambil resiko. Setiap wirausahawan memiliki kemauan untuk mengambil resiko karena ingin menjadi pemenang tetapi dengan jalan atau cara yang baik. Dan tidak takut mengambil resiko yang besar karena mereka telah mempertimbangkan atau memperhitungkan akan berhasil dalam mengatasi resiko itu. Wirausaha lebih menyukai usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan. Wirausahawan dituntut memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, dan keteladanan. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan jnovasi, mereka selalu menampilkan barang dan jasa jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dahulu daripada pasar. Slalu menyesuaikan diri dengan organisasi yang dipimpinnya, berpikir terbuka dengan mau mendengar kritik dan saran dari bawahannya. Dan bersifat responsif terhadap masalah masalah yang dihadapi.
5. Berorientasi pada masa depan. Wirausahawan yang berorientasi pada masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan pada masa depan. Mereka tidak cepat puas dengan keadaan sekarang dan terus menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda slalu tau cara mengembangkan bidang usahanya dimasa depan agar kontinuitasnya tetap terjaga.
6. Keorisinilan. Wirausahawan tidak pernah mau mengekor atau mengikuti pada keberhasilan orang lain, justru menemukan sesuatu yang baru. Mereka selalu kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkan ide ide yang muncul.

No comments:

Post a Comment