Tuesday, April 7, 2020

Jalan Cepat

Pengertian Jalan Cepat Dan Tahapan - Tahapan Tehniknya


Jalan Cepat Dan Tehniknya ~ Cabang olahraga jalan cepat termasuk kedalam cabang olahraga Atletik. Olahraga ini memang tidak terlalu populer di kalangan masyarakat Indonesia, jadi tidak heran banyak masyarakat Indonesia yang tidak paham dan  tidak mengetahui tentang cabang olahraga yang satu ini.

Yohann Diniz dan Hendro Yap merupakan salah satu contoh atlet jalan cepat  yang berprestasi. Yohann Diniz atlet jalan asal Perancis merupakan peraih medali emas kejuaran dunia sekaligus pemecah rekor lomba jalan cepat jarak 50 Km agustus 2017 lalu di Inggris, sedangkan Hendro Yap merupakan atlet Indonesia yang meraih medali emas Sea Games tiga kali berturut - turut dari 2013, 2015 dan 2017 lalu.

Berdasarkan sumber dari Wikipedia, yang di maksud dengan Jalan cepat (Race walking) adalah gerak berjalan maju dengan melangkah kaki tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Dalam melakukan jalan cepat setiap kali melangkah, kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus. 

Dalam perlombaan resmi, olahraga jalan cepat umumnya memakai lintasan sepanjang 3000 Meter sampai 100 kilometer.


A. Teknik Yang Umum Dipakai dalam Olahraga Jalan Cepat

Pada prinsipnya, tehnik dalam olahraga jalan cepat memiliki beberapa fase atau tahapan yang harus di perhatikan.

Berikut adalah tahapan - tahapan yang harus di perhatikan dalam jalan cepat:

1. Fase tumpuan kedua kaki

Tahapan gerakan tumpuan kedua kaki terjadi sangat singkat. Pada saat kedua kaki menyentuh tanah, saat itu pula berakhir dorongan yang di ikuti gerakan tarikan. tarikan ini lebih lama dan menyebabkan gerakan berlawanan antara bahu dan pinggul.
Saat melakukan olahraga jalan cepat, secepat apapun anda berjalan, badan tidak diperbolehkan melayang di udara. Kaki depan harus selalu menyentuh tanah sebelum kaki belakang diangkat. Kesalahan yang umumnya terjadi pada tahap ini adalah sikap badan yang terlalu kaku, langkah kaki yang kurang pas, tergesa-gesa, lutut ditekuk, masih terlihat lari karena masih ada saat melayang diudara, kurang adanya keseimbangan dan tidak diikuti gerak lanjut.

2. Fase Tarikan

Tahapan ini dimulai dengan gerakan tarikan setelah gerakan sebelumnya selesai. Gerakan ini di lakukan oleh kaki depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh bagian depan. Gerakan ini selesai apabila badan berada di atas kaki penopang.

Pada tahap ini kaki setelah kaki depan menyentuh tanah segera kaki belakang ditarik ke depan untuk melanjutkan langkah-langkah jalan cepat. Bagian tumit menyentuh tanah terlebih dahulu. Hal yang harus dihindari dalam fase ini adalah jangan terlalu kaku ketika melakukan tarikan kaki belakang adalah langkah kaki jangan terlalu kecil-kecil dan jangan terlalu lebar. Jangan sampai kehilangan keseimbangan.
3. Fase Relaksasi

Tahap relaksasi adalah tahap antara tahap awal ketika melangkahkan kaki ke depan dan ketika akan melakukan tarikan kaki belakang. Pada tahap ini pinggang berada pada posisi yang sama dengan bahu, sedangkan lengan vertikal dan paralel disamping badan.

4. Fase Dorongan

Tahap Dorongan adalah gerakan ketika ketiga tahap diatas selesai dilakukan. Tahap dorongan ini adalah mempercepat laju jalan kaki dengan dorongan tenaga penuh untuk mendapatkan rentang waktu yang sesingkat-singkatnya ketika melakukan langkah-langkah kaki, namun langkah kaki jangan terlalu pendek dan jangan terlalu panjang, jaga keseimbangan tubuh.


B. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Saat Melakukan Olahraga Jalan Cepat

 Pada saat berjalan usahakan badan tetap tegak, jangan condong ke depan atau ke belakang. Pundak jangan terangkat, agar ketika melakukan ayunan tangan tidak cepat lelah.

⃟ Pada saat gerak maju kebanyakan atlet olahraga jalan kaki menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Jangan sampai gerakan tersebut mengganggu kecepatan jalan kaki. 

⃟ Saat melangkah ke depan pandangan lurus ke depan dan melangkah lurus satu garis antara kaki kanan dan kiri. pada saat menumpu, tumit harus mendarat terlebih dahulu terus bergerak ke arah depan secara teratur.

⃟ Posisi lengan dan bahu, Gerakan lengan dan bahu ke depan dan kebelakang secara bergantian kanan dan kiri. Siku ditekuk tidak kurang dari 90 derajat. Kondisi ini dipertahankan hingga akhir perlombaan, jaga keseimbangan dan gerakan tetap rileks

No comments:

Post a Comment